Pages

Senin, 21 April 2014

COCOMO

COCOMO adalah singkatan dari COnstructive COst MOdel yaitu model algoritma estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. COCOMO pertama kali dipublikasikan dalam buku Boehm (1981) berjudul "Software Engineering Economics" sebagai model untuk mengestimasi usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Hal ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace dimana Boehm sebagai Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek yang berukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari assembly sampai Programming Language One (PL/I). Proyek-proyek ini didasarkan pada model waterfall pengembangan perangkat lunak yang merupakan proses pengembangan software yang lazim pada tahun 1981. Banyak referensi biasanya menyebut COCOMO 81 untuk model ini.



COCOMO merupakan model terbuka sehingga semua detail dapat dipublikasi, termasuk :
-    Dasar persamaan perkiraan biaya
-    Setiap asumsi yang dibuat dalam model
-    Setiap definisi
-    Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit.

Perhitungan COCOMO bisa digunakan untuk mengetahui jenis proyek, menghitung Person Month (perbandingan antara waktu dan tenaga yang dibutuhkan), Durasi (waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek), tim size (tenaga yang dibutuhkan). 

MODEL COCOMO

1.    Model COCOMO Dasar (Basic)
Menghitung usaha pengembangan PL (dan biaya) sbg fungsi dari ukuran program yg diekspresikan dalam baris kode yg diestimasi (LOC).

Persamaan COCOMO Dasar


Dimana :
    E = Effort (usaha yang diaplikasikan - pm)
    D = waktu pengembangan (m)
    KLOC = jumlah perkiraan baris kode (dalam ribuan)
    ab, bb, cb, db = koefisien (lihat tabel)


Tabel Model COCOMO Dasar





  


Model dasar ini dapat diperluas dengan mempertimbangkan kumpulan 'atribut pengendali biaya' yang dikelompokkan dalam 4 kategori utama :

1. Atribut produk

  • ukuran keandalan proyek
  • ukuran dari aplikasi database
  • kekompleksan produk
2. Atribut perangkat keras
  • kendala performansi run-time
  • kendala memori
  • lingkungan dari violability dari virtual memori
  • waktu perputaran yg diperlukan
3. Atribut personil
  • kemampuan sistem analis
  • kemampuan software engineering
  • pengalaman aplikasi
  • pengalaman virtual mesin
  • pengalaman bahasa pemrograman
4. Atribut proyek
  • pemakaian alat bantu PL
  • metode aplikasi software engineering
  • jadwal pengembangan
Masing-masing dari 15 atribut di atas dirata-rata dalam sebuah skala 6 titik dengan rentang dari 'sangat rendah' ke 'sangat tinggi' (dalam kepentingan atau harga).


2.    Model COCOMO Intermediate
Menghitung usaha pengembangan PL sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian 'pengendali biaya' yang menyangkut penilaian yang subyektif thd produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek.

Persamaan COCOMO Intermediate





Dimana :
EAF = Effort Adjusment Factor (faktor penyesuaian usaha) yang mempunyai range antara 0.9 sampai 1.4
ai, bi = koefisien  (lihat tabel)

Tabel Model COCOMO Intermediate






3.    Model COCOMO Advance
Menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL.

KELAS PROYEK PERANGKAT LUNAK

Model COCOMO mendefinisikan 3 kelas proyek perangkat lunak yaitu :
1.    Model Organik
Ukuran proyek relatif kecil, PL yang dibuat atau dikembangkan lebih simpel dengan aplikasi kerja yang baik. Misal program analisis termal yang dikembangkan untuk kelompok transfer panas.
Ciri dari model ini antara lain:
•    Merupakan proyek rutinitas 
•    Proyek yang dikerjakan mudah dipelajari 
•    Tim work bekerja secara efisien 
•    Proyek yang dikerjakan memiliki sedikit hambatan 
•    Umumnya sistem kecil

2. Model Semi Detached
Model ini berada pada pertengahan antara organic dan embedded. Ukuran proyek dan kekompleksan perangkat cukup besar dengan pengalaman kerja campuran (ada yang telah berpengalaman dan ada yang belum berpengalaman). Misal sistem pemrosesan transaksi dengan syarat tertentu untuk perangkat keras terminal dan perangkat lunak database. 

3. Model Embedded
Ukuran proyek dan kekompleksan PL yg dikembangkan atau dikerjakan besar. Misal perangkat lunak kontrol penerbangan untuk pesawat udara.
Ciri dari model ini antara lain:
•    Memiliki tingkat kesulitan lebih bila dibandingkan organik dan semi detached
•    Proyek yang dikerjakan cukup besar (software untuk kontrol nuklir, atau pesawat luar angkasa)
•    Tim sebagian besar terdiri dari tenaga yang berpengalaman
•    Proyek yang dikerjakan merupakan sesuatu yang baru
•    Biasanya memiliki hambatan yang cukup besar



Sumber:
http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16705/estimas1.pdf
http://hasmapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5105/RPL5.doc
http://shllyguttya.blogspot.com/2012/04/cocomo-constructive-cost-model.html

0 comments: