Pages

Minggu, 20 November 2011

Tentang Ujian Nasional (UN)



Oleh : Dhitta Puti Sarasvati
  1. Tahukah anda bahwa ada peraturan desa (perdes) yg melarang siswa kelas 6 u/ membersihkan halaman sekolah.
  2. Perdes itu diberlakukan u/ mempersiapkan anak2x kls 6 menghadapi UN. Mereka hny boleh belajar u/ UN.
  3. Yang membersihkan sekolah adalah orang tua dan guru. Siswa kelas 6 cukup belajar saja.
  4. Tahukah anda bahwa banyak guru tidak mau mengajar dengan inovatif dengan alasan, "Ini tidak di-UN-kan?"
  5. Tahukan anda bahwa tdk ada 1 pun negara lain yang menjalankan sistem Ujian Nasional spt halnya di Indonesia?
  6. Tahukah anda bahwa pencipta ujian tertulis pertama terjadi di Cina untuk menyeleksi pegawai?
  7. Tetapi di Cina tidak ada ujian untuk menentukan kelulusan loh.. Ada untuk seleksi masuk PT.
  8. Pak Fasli bilang UN harus dibuat lebih rumit. Lebih rumit bukan berarti lebih bermutu loh?
  9. Kalau siswa SD ditanya mengenai nama enzim-enzim, misalnya, itu rumit, tapi bukan berarti melatih daya pikir.
  10. Tujuan UN dlm dokumen pemerintah, sebagai standar kelulusan, & alat pemetaan.
  11. Malah rencananya mau dijadikan alat penentu masuk PT. Malah mau dijadikan alat ukur masuk PT. Itu konyol.
  12. Cara mendesain ujian u/ alat evaluasi exit exam (kelulusan),&entry exam (masuk PT) itu berbeda sama sekali.
  13. Tahukah anda bahwa di peringkat PISA dan TIMSS indonesai merupakan salah satu negara dengan nilai terendah?
  14. TOEFL bs dikonversi ke IELTS&sebaliknya.Kalau hasil UN dikonversi ke PISA nilai UN = berapa nilai PISA yah?
  15. Apa benar UN mengukur kualitas pendidikan?
  16. Dalam KTSP, kita punya namanya standar kompetensi lulusan (SKL). Apakah UN mengukur itu? 
  17. Contoh SKL SMP (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Mencari& menerapkan informasi secara logis,kritis&kreatif. 
  18. Apakah UN mengukur itu? Ternyata tidak saudara-saudara. 
  19. Jadi UN itu alat ukur terhadap apa yah? 
  20. Yang jelas UN bukan alat ukur untuk menentukan apakah lulusan kita sudah mencapai SKL tersebut. 
  21. Ujian, tidak bisa sekaligus untuk pemetaan dan exit exam. Dua itu cara mendesainnya berbeda. 
  22. UN u/ memaksa siswa belajar kata birokrat. Asumsinya belajar motivasinya harus ekstrinsik bukan intrinsik 
  23. Kalau membuat anak hanya belajar untuk ujian itu tidak akan berkelanjutan 
  24. Kalau main Angry Birds kan penasaran untuk terus bisa lebih baik dan naik level. Itu intrinsic motivation.
  25. Kita inginnya anak2x belajar seperti itu. Belajar karena senang bukan karena terpaksa.
  26. Ada Iklan Bimbel besar2xan di koran yg menyatakan kesuksesan siswa masuk PT adalah karena peranan bimbel.
  27. Artinya mereka sudah tidak menganggap sekolah memiliki peran dalam kesuksesan siswa. 
  28. Iklannya : Wow Fantastik belasan ribu siswa [Bimbingan tes ini] masuk PT bukti dahsyatnya belajar di BT ini.
  29. Extrinsic motivation memang bisa membuat anak belajar tetapi bukan di level high order thinking. 
  30. Semua inovasi pendidikan tidak akan berjalan dengan baik dengan pola UN yang sekarang.
  31. UN mengukur skil yang sudah kuno. Menghitung yang rumit tapi bukan problem solving (kalau di matematika) 
  32. UN mengubah tujuan pendidikan menjadi sekedar terampil mengerjakan soal. 
  33. Tujuan pendidikan seperti yang tercantum dalam kurikulum malah tidak tercapai. 
  34. Sekali lagi UN itu mau mengukur apa sih? Keterampilan dan pengetahuan seperti apa sih? 
  35. Di DKI sudah ada larangan bagi sekolah untuk menyelenggarakan bimbingan tes di sekolah.
  36. Bimbingan test [BT] kata yang lebih tepat bukan bimbingan belajar (Bimbel).
  37. U/ mengakalinya,ada sklh mbuat jadwal agar siswa bgantian keluar d jam pelajaran u/ mengikuti bimbingan tes.
  38. Ada sekolah yang mengajarkan higher order thinking skills ke siswanya. 
  39. Ternyata bilai mereka lebih rendah dari sekolah yang tidak membiasakan higher order thinking skills.
  40. Di sana anak2x sudah biasa berdiskusi,mcari informasi sendiri,menganalisis literatur,belajar problem solving.
  41. Sekolah yg kualitas belajarnya tdkk bagus nilainya lebih tinggi dr sekolah yg kualitas belajarnya lbh bagus.
  42. Beberapa sekolah siswanya malah sudah bisa mengkritisi soal UN. Kemampuan berpikir kritisnya lebih tinggi. 
  43. Cthnya ttg rantai makanan. Kodok dimakan ular. Kagtanya, "Kenapa tdkdimakan sama orang Cina yg makan swike?"
  44. Lah itu sudah bisa analisis, tapi belum tentu nilai UN-nya bagus.
  45. Salah satu tujuan pendidikan kita kan agar anak memiliki kemampuan analisis yang bagus.
  46. Kalau UN tidak bisa mengukur kemampuan analisis siswa lalu apa yang diukur?
  47. Kalau kita ingin siswa kita memiliki kompetensi ttt, tdk masalah brp lamadia mcapai itu yg penting tcapai.
  48. Misalnya kalau tes TOEFL si A nilainya X dengan sekali ujian. B nilainya X setelah berkali2x ujian.
  49. Kompetensinya sama walau B mengulang lebih sering.
  50. Kalaupun mau m'adakan ujian, hrs drancang agar siswa bs berkali2 mengulang sampai dia bisa tanpa terbebani. 
  51. Di Swedia tidak ada ujian kelulusan tapi ada ujian u/ mengukur kecakapan siswa dlm berbagai mata pelajaran. 
  52. Ujiannya tdk di akhir tahun kelulusan (misalnya tahun ketiga), tapi di tahun kedua.
  53. Siswa boleh mgulang berkali2x selama masa sekolah sampai lulus.
  54. Yang merancang ujian adalah guru, tapi pemerintah bertugas untuk menilai kemampuan guru merancang ujian. 
  55. Kalau di Indonesia, guru dirancang untuk tidak terampil membuat soal (berkualitas). 
  56. Yang membuat soal hanya orang tertentu, misalnya d tingkat kecamatan. tentunya membuat soal dapat uang dong! 
  57. Jadi kenapa sih UN masih dipertahankan? 
  58. UN mengukur keterampilan berpikir yang paling rendah.
  59. UN tidak mengukur tercapainya tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. 
  60. UN menjadikan sekolah sebiuk berlatih soal. Tentunya bukan kecakapan yg dibutuhkan di abad ini. 
  61. Tidak ada satupun negara yang melakukan hal yang sama.
  62. Peringkat literasi dan numerasi kita salah satu yang tersendah di dunia (padahal nilai hasil UN bagus). 
  63. Apa sih yang mau dipertahankan? 
  64. Siip. Sementara sudah dulu yah saya berkicaunya ttg cerita #Pertemuandgdedengkotpendidikan. Tolong di RT kalau setuju. Thanks b4.
Oleh : Dhitta Puti Sarasvati
http://groups.yahoo.com/group/ikatanguruindonesia/message/39120

0 comments: